Perekonomian Indonesia sekarang ini berada dalam posisi yang stabil, baik itu dari sisi makroekonomi, fiscal-moneter, dan sektor keuangan secara umum. Menkeu menyebut bahwa penerimaan negara dalam kondisi yang bagus dan neraca perdagangan Indonesia dalam posisi yang baik. Namun, Menkeu juga mengatakan bahwa Indonesia tetap perlu memiliki kewaspadaan terhadap kondisi global yang masih penuh dengan ketidakpastian akibat geopolitik yang belum stabil. Hal ini ia katakan saat menjadi salah satu panelis dalam diskusi dengan tema Outlook Perekonomian Indonesia 2023, yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (21/12).
Geopolitik menjadi faktor penting yang mempengaruhi kondisi makro ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia. Kondisi atau kejadian yang dialami oleh suatu negara akan mempengaruhi negara yang lainnya melalui transmisi kegiatan ekspor dan impor. Dampak terhadap tekanan harga yang lebih tidak terduga adalah jika teori ekspektasi rasional terjadi dalam kasus perang Rusia-Ukraina. Teori tersebut menjelaskan jika para pelaku ekonomi atau seluruh masyarakat mengetahui dampak yang akan timbul dari suatu kebijakan atau peristiwa yang sedang terjadi, mereka akan memberikan respon masif yang dapat tidak terkendali.
Pengetatan kondisi keuangan akan menyebabkan perlambatan lebih lanjut dalam pertumbuhan ekonomi global, menempatkan ekspansi pelaku bisnis di wilayah konflik ke dalam risiko yang serius dan membuka peluang resesi akut di sejumlah negara di Eropa. Sejauh ini, sebenarnya ekonomi global telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa besar, ditandai oleh sejumlah negara yang tetap mampu tumbuh positif, terutama di kawasan Asia. Beberapa diantaranya adalah India, Indonesia, Filipina, Vietnam dan China. Dengan skala ekonomi yang besar dan menjadi anggota G20, India, dan Indonesia digadang-gadang mampu menopang perekonomian Asia, bahkan dunia.
Namun, di berbagai negara akan berada di bawah tekanan yang makin berat dari kenaikan suku bunga, inflasi tinggi, dan kekurangan pasokan energi. Kondisi ini mendorong lembaga-lembaga internasional menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi global, kawasan dan individu negara untuk 2023.