Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan mencapai 5 persen. Perkiraan tersebut lebih tinggi dari perkiraan IMF sebelumnya sebesar 4,8 persen dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Januari 2023. Proyeksi pertumbuhan direvisi ke atas pada 2023 seiring dengan perkiraan neraca transaksi berjalan (current account balance) yang terjaga, serta perkiraan masuknya arus investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dan portofolio.
Sejalan dengan itu, kenaikan inflasi Indonesia juga terkendali dengan baik, serta sistem keuangan yang terjaga stabil. Para pembuat kebijakan telah memanfaatkan ruang kebijakan moneter dan fiskal secara fleksibel untuk meredam gejolak global yang signifikan, sehingga perekonomian Indonesia berada pada posisi yang tepat untuk melanjutkan pertumbuhan yang kuat dan inklusif.
Sementara, untuk 2024 proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,7 persen hingga 5,3 persen. Target tersebut, kata dia, bisa tercapai dengan ditopang oleh tingkat konsumsi yang meningkat, ekspor meningkat, hingga langkah perbaikan UMKM dan sektor rill.
Besaran target itu berbeda jauh dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi supaya bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap sebesar 6-7% hingga 2030. Angka ini menurut perhitungan Bappenas.
Tahun 2024 ini adalah tahun krusial terkait bonus demografi dan dalam program untuk lepas dari middle income trap. Tema RKP (Rencana Kerja Pemerintah) dan KEM PPKF adalah mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.