Wakil Presiden RI Buka Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2024

DAFTAR ISI
    Berita

    Bprnews.id - Dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2024 yang diselenggarakan di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma'ruf Amin menyampaikan apresiasi atas pencapaian pos​itif kinerja Pasar Modal Indonesia dan optimistis prestasi tersebut dapat ditingkatkan melalui berbagai strategi kebijakan yang tepat sehingga mampu berkinerja lebih cerah di 2024.


    Keberhasilan kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak terlepas dari sinergi semua pemangku kepentingan dan lembaga otoritas, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui peningkatan kualitas produk dan layanan, serta penguatan ekosistem Pasar Modal Indonesia,ucap Wapres.


    Lebih lanjut, Wapres menyampaikan tiga arahan penting dalam rangka memajukan Pasar Modal Indonesia yaitu dengan meningkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kepada para investor di Pasar Modal, mengoptimalkan dan mengembangkan potensi pembiayaan melalui Pasar Modal dengan peningkatan literasi kepada masyarakat, serta terus memperluas jejaring dan sinergi pemangku kepentingan guna mendorong peningkatan perdagangan saham di BEI.


    Senada dengan Wapres, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya menyampaikan berbagai langkah dan kebijakan yang penting dilakukan OJK untuk memaksimalkan potensi perekonomian domestik yang masih besar.


    “Untuk memaksimalkan potensi domestik yang luar biasa itu, OJK terus berupaya meningkatkan integritas, kredibilitas dan good governance pasar dan seluruh ekosistem Pasar Modal. Langkah itu antara lain dilakukan melalui percepatan penyelesaian pemeriksaan dan pengaturan sanksi terintegrasi untuk lembaga jasa keuangan. Hal penting lain adalah memberikan perlindungan investor dan masyarakat di antaranya dengan pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan atau market conduct," katanya.


    Menurut Mahendra, seluruh anomali di Pasar Saham Indonesia termasuk pegerakan harga saham yang tidak normal pasti akan dikaji, dianalisis dan dipantau ketat. Sehingga dijamin tidak terjadi pelanggaran pada peraturan yang berlaku. Mahendra menjelaskan bahwa perkembangan ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian semakin menuntut integritas dan governansi pasar tentu termasuk OJK selaku regulatornya.


    “Sebab penggalangan dana dan pembiayaan ke depan akan semakin mengandalkan kemampuan dalam negeri kita yang semakin besar yang hanya akan terjadi jika disertai dengan peningkatan integritas, kredibilitas dan governansi pasar, serta perlindungan konsumen yang dijamin," katanya.

    K
    O
    N
    T
    A
    K

    PENGAJUAN

    SIMULASI
    HOME

    BERITA

    KONTAK KAMI